HUMANISTIKA : Jurnal Keislaman
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika
<p style="text-align: justify;">Humanistika is an Islamic journal belonging to the Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong Kraksaan Probolinggo. Humanistika is a journal that contains scientific works related to thoughts or research in the Islamic field. The existence of the journal Humanistika is certainly very important in exploring, enriching, and developing thoughts and theories and research on Islam. Thus, Humanistika journal will make a positive contribution in enriching the treasures of thought in the Islamic field. Editor's Address: Jl. PB. Sudirman No. 360 Kraksaan Probolinggo East Java 67282 Tel. (0335) 842178/085288002921 email: genggonginzah@gmail.co.id. <strong>pISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1478006059&1&&" target="_blank" rel="noopener">2460-5417</a> | eISSN : <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1478006059&1&&">2548-4400</a></strong></p>Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggongen-USHUMANISTIKA : Jurnal Keislaman2460-5417Implementation of memorizing hadists using the hand movement method in Tadika Mysarah Padang Serai Malaysia
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1708
<p>The qualitative research conducted at Tadika Mysarah Padang Serai explores the efficacy of using hand movement methods to facilitate the memorization of hadiths among early childhood learners. Findings underscore the method's positive impact on fostering enthusiasm for hadith learning. Key components identified include teacher preparation, active engagement through reading hadiths with associated movements, and systematic evaluation. Proposed solutions advocate for direct teacher guidance, repetitive practice, and multimedia aids like DVDs to mitigate these issues. The research confirms the method's effectiveness in enhancing the efficiency of hadith memorization at Tadika Mysarah Padang Serai. However, flexibility in adapting to diverse learning styles and leveraging parental involvement are crucial for sustained success. Collaboration between educators and families is emphasized as pivotal in creating a holistic learning environment. The study extends insights into early religious education, illustrating how movement-based approaches can imbue children with motivation to emulate Prophet Muhammad SAW and apply Islamic teachings in daily life. Despite its benefits, educators must address challenges such as varying learning styles and instructional delivery to optimize learning outcomes. Repetition strategies and parental engagement emerge as pivotal factors in overcoming these challenges. The implications of this research extend to enhancing religious education practices in similar educational settings, offering valuable perspectives on effective pedagogical techniques for young learners. The results of the research on the movement method in memorizing Hadith can strengthen children in Tadika Mysarah Padang Serai in learning and understanding its meaning, in this case it also adds to the vocabulary and movements of children.</p>Nurul Fiza Azizi HasibuanRahimah Rahimah
Copyright (c) 2024 Nurulfizaazizi Hasibuan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-3010218919510.55210/humanistika.v10i2.1708Analisis interpretasi kesalehan sosial (studi terhadap Pemuda Hijrah Istiqomah Bandung dan Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama Bandung)
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1730
<p>Kesalehan sosial merupakan salah satu jenis kesalehan yang penting untuk membangun kerukunan antar umat dan menghadapi berbagai tantangan dalam perubahan sosial. Diberbagai Kota kini banyak bermunculan gerakan pemuda yang tidak hanya menempa ilmu Agama untuk meningkatkan kesalehan individu, tetapi juga menunjukan kesalehan sosial. Kini tidak sedikit kalangan pemuda muncul dengan gerakan hijrahnya, gerakan hijrah bukan hanya sekedar gerakan dakwah keagamaan, hijrah telah berkembang menjadi sebuah tren sosial. Pemudah Hijrah Bandung dan IPNU Kota Bandung dua wadah pemuda di Kota Bandung salah satu dari gerakan tersebut. Interpretasi kesalehan sosial dapat dipengaruhi oleh budaya setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interpretasi kesalehan sosial bagi pribadi dan komunitas dalam ekspresi keberagamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi beberapa tahapan diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa interpretasi kesalehan sosial menurut Pemuda Hijrah dan IPNU Kota Bandung menekankan pada titik yang sama yakni eksistensi kesalehan di masyarakat yang berdampak postif bagi lingkungan sekitar. Hal yang membedakan dari pandangan keduanya adalah pada titik awal terbentuknya kesalehan sosial yakni kesalehan individu, Pemuda Hijrah memandang perlunya pemurnian tauhid dan meningkatkan keimanan, sementara IPNU Kota Bandung memandang perlunya kesadaran terhadap pemenuhan hak-hak kepada Allah, sesama manusia dan diri sendiri.</p>Andi NurlaelaAsep Abdul Muhyi
Copyright (c) 2024 Andi Nurlaela
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-112024-07-1110219620210.55210/humanistika.v10i2.1730Kontekstualisasi kelembagaan pendidikan islam masa Harun Ar-Rasyid dalam Konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1686
<p>Masa pemerintahan Harun ar-Rasyid dikenal sebagai masa kejayaan Islam, yang dapat dijadikan acuan terutama dalam bidang pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kemajuan pendidikan Islam pada masa Harun ar-Rasyid serta kontekstualisasinya dalam konsep MBKM di PTKI. Penelitian ini menggunakan kajian literatur (studi pustaka) tentang perkembangan pendidikan Islam pada masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid dan konsep MBKM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Harun ar-Rasyid merupakan seorang pemimpin yang tangguh dan sangat perhatian terhadap ilmu pengetahuan, dan memiliki banyak pengalaman, serta keberagamaan yang tinggi. Institusi pendidikan Islam pada masa Harun ar-Rasyid mengalami kemajuan yang sangat pesat dari fase-fase sebelumnya, dengan memanfaatkan beberapa tempat untuk mengembangkan pendidikan antara lain: kuttab, istana, perpustakaan, rumah ulama, majelis ilmu, badiah, rumah sakit, dan masjid. Konteks keberagaman tempat-tempat belajar inilah yang menjadi hal penting dalam rumusan konsep MBKM agar pendidikan benar-benar dapat dirasakan oleh siapa saja, dapat diperoleh dimana saja, dan dapat dilakukan kapan saja.</p>A. QomarudinSiti Mutholingah
Copyright (c) 2024 A. Qomarudin, Siti Mutholingah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-112024-07-1110220321310.55210/humanistika.v10i2.1686Pengembangan halal tourism berbasis green economy di Provinsi Lampung: Pendekatan kajian nilai keislaman
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1734
<p>Halal tourism has developed in different ways to meet the demand of Muslim tourists, especially in the equestrian tourism industry in Lampung Province. The aim of this research is to examine how the green economy is integrated into halal tourism in Lampung Province, namely the equestrian tourism industry. The research approach uses qualitative with descriptive methods. Primary and secondary sources of information are used. The growth of halal tourism in Lampung Province can be seen through the use of secondary data. Informants, including the managers of Kuda Siger and Sultan Stable Lampung as well as tourists, constitute primary data. The Sultan of Lampung's stables and siger horses are the subject of halal tourism studies in Lampung Province. Literature reviews, interviews, and documentation are the main components in the data collection process. Researchers study the triangulation process and how data validity is determined by credibility, dependability, transferability, and verifiability. The research results provide the fact that the use of green economic practices carried out by Kuda Siger and Sultan Stabil Lampung Equestrian Tourism shows a commitment to sustainability as a means of sustainable economic growth. Principles of Islamic Values in Halal Horse Riding Tourism Siger Horse and Sultan Stable Lampung combine three important Islamic principles of divinity, justice and responsibility with the concepts of green economy and halal tourism</p>Imam AsyrofiSyamsul HilalMadnasir Madnasir
Copyright (c) 2024 Imam Asyrofi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-3010221422410.55210/humanistika.v10i2.1734Peran Mawali dalam perkembangan keilmuan islam pada era Bani Umayyah
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1661
<p>The development of Islamic science to this day is not without the role of many scholars. There is no exception to Islamic science, which is not only the role of Arab scholars, but also non-Arabs. (mawali). The use of the term mawali megalami is a paradigm shift that is now understood as an independent non-Arab Muslim. Still in the context of Bani Umayyah, the Mawali occupies many roles and is widespread in various areas of power. This must have raised the attention of the Islamic scholarship brought by the Mawali. The type of research used is Library Research, a qualitative method with analytical descriptive. Researchers describe relevant data and analyze it with historical approaches so it is more accurate and comprehensive. The purpose of this research is expected to expand knowledge about mawali and their role in the world of Islamic knowledge. The result of this research is that mawali has many roles in Islamic sciences both in the fields of Tafsir Science, Qiraat Science, Kalam Science, Hadith Science, and Fiqh Ushul Fiqh Science.</p>Ilham FaizinChulsum Layyinatul Chasanah
Copyright (c) 2024 Ilham Faizin, Chulsum Layyinatul Chasanah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-06-302024-06-3010222523210.55210/humanistika.v10i2.1661Transeksualisme: perspektif multidisipliner
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1749
<p>Tujuan studi ini adalah mengeksplorasi pentingnya pendekatan multidisipliner untuk memahami transeksualisme, dengan mengintegrasikan perspektif medis, psikologis, hukum, dan teologis. Temuan penelitian menekankan perlunya perawatan komprehensif, termasuk intervensi medis seperti terapi hormon dan operasi penggantian kelamin, yang terbukti meningkatkan kualitas hidup individu transeksual meskipun ada risiko dan pertimbangan kesehatan jangka panjang yang terkait. Secara psikologis, penelitian ini menggarisbawahi peran kritis dukungan sosial dan layanan kesehatan mental dalam mengurangi kecemasan dan depresi di kalangan individu transeksual. Secara hukum, perlindungan hak-hak transeksual sangat bervariasi di berbagai negara, dengan beberapa wilayah membuat kemajuan signifikan dalam memberlakukan undang-undang nondiskriminasi, sementara yang lain tetap membatasi. Penelitian ini menunjukkan perlunya kebijakan inklusif untuk memastikan hak-hak dan kesejahteraan individu transeksual terjamin. Secara teologis, penelitian ini mengungkapkan beragam interpretasi dalam Islam, mulai dari pandangan konservatif yang menentang perubahan seksual hingga perspektif yang lebih inklusif yang mengakui kebutuhan medis dan psikologis individu transeksual. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menyerukan pendekatan holistik dan multidisipliner untuk menangani isu-isu kompleks seputar transeksualisme. Penelitian ini menekankan pentingnya mengintegrasikan dukungan medis, psikologis, hukum, dan teologis untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dan penerimaan sosial individu transeksual. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjembatani kesenjangan, terutama dalam konteks non-Barat, serta mempertimbangkan dampak stigma sosial dan isu etis. Advokasi untuk hak-hak transeksual dan peningkatan kesadaran publik sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi individu transeksual.</p>Lina Nur Anisa
Copyright (c) 2024 Lina Nur Anisa
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-192024-07-1910223325210.55210/humanistika.v10i2.1749Tasawuf sebagai basis anti diskriminasi sosial (studi pemikiran KH. Achmad Asrori Al-Ishaqi)
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1646
<p>Dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial, manusia sering kali menemui penyimpangan-penyimpangan, salah satunya adalah tindakan diskriminasi. Diskriminasi adalah perlakuan yang membeda-bedakan individu atau kelompok yang cenderung bersifat negatif, seperti menghina, merendahkan atau menyakiti secara fisik dan psikis karena perbedaan keyakinan, suku, ras atau golongan. Adalah KH. Achmad Asrori al-Ishaqi, seorang mursyid tarekat al-Qadiriyah wa al-Naqshabandiyyah yang pemikiran sufistiknya sarat dengan nilai-nilai anti diskriminasi. Kajian ini berupaya mengungkap ajaran tasawuf al-Ishaqi yang dapat diimplementasikan sebagai konsep anti diskriminasi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pola deskriptif kualitatif yang bertujuan menghasilkan data deskriptif-holistik dari fenomena yang diamati, dengan menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens sebagai alat analisisnya. Temuan penelitian ini adalah tasawuf dengan segala konsep yang terkandung di dalamnya dapat diterapkan sebagai anti diskriminasi. Hubungan dualitas yang terjalin antara al-Ishaqi sebagai agen yang mendominasi pengikutnya sebagai sebuah struktur, mampu bertransformasi menjadi tindakan anti diskriminasi dengan mengkomunikasikan ajarannya kepada struktur melalui contoh tindakan, ajaran, dan bimbingan untuk selalu berperilaku baik, berakhlak mulia, sejuk, bijaksana, rendah hati, toleran, sabar dan tekun. Konsep dasar dari perilaku tersebut adalah akhlak al-karimah yang dikonsepkan oleh al-Ishaqy dengan perasaan menganggap diri sendiri hina, sedangkan orang lain adalah individu yang mulia.</p>Rosidi Rosidi
Copyright (c) 2024 Rosidi Rosidi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-202024-07-2010225326610.55210/humanistika.v10i2.1646Misogynistic hadith: Critical analysis of fatima mernissi's hermeneutical method
https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/humanistika/article/view/1778
<p>This essay investigated the misogynistic discourse in hadith literature as analysed by Fatima Mernissi using the hermeneutic technique. According to Mernissi's study, some hadiths attributed to Prophet Muhammad (SAW) have misogynistic undertones, frequently expressing a position of exclusion or ban regarding women. The primary objective is to critically investigate Mernissi's hermeneutic approach, evaluating the textual evidence she presents, and investigating alternate readings that reconcile these hadiths with contemporary insights of gender equality. The method used is literature using a normative approach, namely studying the hadiths of the Prophet Muhammad SAW which are known as Misogynist Hadiths to obtain values and meanings that are in accordance with the Islamic worldview based on the results of searching for the hadiths' sanads and matans. The results of the research show that there are several hadiths that are proven to be <em>dha'if</em> but have been supported by other hadiths that are authentic in quality. As a novelty, the author found that the interpretation of Fatima Mernissi's hadith uses a hermeneutical method which is not suitable if used as a method of interpreting hadith. In understanding the hadith should use an Islamic perspective so that the meaning obtained does not conflict with the meaning that the Prophet Muhammad wanted to convey. Fiqh al-hadith shows that there are no hadiths that ignore women, the presence of hadiths that seem to marginalize women is built from a paradigm error as if the Prophet Muhammad SAW hated women.</p>Luciana AnggraeniJamal Jamal
Copyright (c) 2024 Luciana Anggraeni; Jamal Jamal
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-09-252024-09-2510226728210.55210/humanistika.v10i2.1778