‘Iddah Laki-Laki Dalam Prespektif Integratif Multidisipliner Twin Towers

  • Ahmad Nur Fauzi Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Achmad Khudori Soleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Keywords: Integratif Multidisipliner, Twin Towers UINSA, ‘Iddah Laki-Laki

Abstract

Abstract

This study discusses the redefinition of 'iddah which is intended for men, 'iddah if it only applies to women is discrimination for women, this is important to study because there has been a rapid development of science, and the feminism movement has spread massively throughout the world, so that this triggers a lot of resistance and demands for everything that discriminates against women. The purpose of this study was to look for the urgency of the presence of 'male iddah in the Twin Towers multidisciplinary integration review. This research method is library reaserch. With data analysis techniques using content analysis. The results of the study found that (1) With a multidisciplinary integration point of view, an approach to the integration paradigm emerged between religious sciences and general sciences, even so, religious science was still laid as the basic foundation. (2) In Islamic law 'iddah is compulsory for women and not compulsory for men, and some argue that the legal basis of 'iddah is a temporal proposition. (3) With a multidisciplinary integrative perspective, there is a function of reflection, and reconciliation. So that 'idddah in a multidisciplinary integrative perspective can apply to women as well as to men.

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang pemaknaan ulang ‘iddah yang di peruntukan bagi laki-laki, ‘iddah jika hanya berlaku untuk perempuan ini merupakan deskriminasi bagi perempuan, hal ini penting untuk dikaji karena telah terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, dan gerakan feminisme telah tersebar secara massif di seluruh dunia, sehingga hal ini memicu banyaknya perlawanan dan tuntutan terhadap segala hal yang mendeskriminasikan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari urgensi dari adanya ‘iddah laki-laki dalam tinjauan integrasi multidisipliner Twin Towers. Metode penelitian ini adalah library reaserch. Dengan tehnik analisi data menggunakan analisi conten. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Dengan cara pandang integrasi multidisipliner muncul pendeketan paradigma integrasi antara ilmu-ilmu agama serta ilmu-ilmu umum, walaupun demikian tetaplah ilmu agama diletakkan menjadi pondasi dasar. (2) Dalam hukum islam ‘iddah wajib dilaksanakan bagi perempuan dan tidak wajib bagi laki-laki, dan ada yang berpendapat bahwa dasar hukum ‘iddah merupakan dalil yang bersifat temporal. (3) Dengan cara pandang integrative multidisipliner, terdapat fungsi refleksi, dan rekonsiliasi. Sehingga ‘idddah dalam prespektif integratif multidisipliner bisa berlaku untuk perempuan dan juga untuk laki-laki.

References

al- Nujaim, Muhammad bin Husain bin Ali al-Turi al-Hanafī bin. Al-Bahr al-Raīq Syarh Kanz al-Raqāiq. Beirut: Dār al-Ma’rifah, 2007.
al-’Awaysyah, Husein bin ‘Auda. Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al- Muyassarah. Juz V. Beirut: Dar Ibn Hazm, 1425 H.
al-Hāsyimiy, Ahmad. Jawāhir Al-Balāghah Fī al-Ma’ānī Wa al-Bayān Wa al-Badī’. Damaskus: Maktabah Dār al-Ihyā’ al-Kutub al-Arabiyah, 2011.
Ali Masyhuda, Ahmad, and Uin Sunan Kalijaga. “PENGAPLIKASIAN TEORI DOUBLE MOVEMENT PADA HUKUM €˜IDDAH UNTUK LAKI-LAKI.” HERMENEUTIKA : Jurnal Ilmu Hukum 4, no. 1 (February 29, 2020). https://doi.org/10.33603/HERMENEUTIKA.V4I1.3272.
al-Jaziri, Abdurrahman. Kitabu Al-Fiqh Ala al-Madhahibul al-Arba’. 4th ed. Libanon: Dar Kutub al- Ilmiyah, 2003.
al-Syarbini, Syamsuddin Muhammad bin al-Khatīb. Mughni Al-Muhtāj, Tahqīq: Muhammad Khalil Aitani. Beirut: Dār al-Ma’rifah, 1481 H.
asy-Syatiri, Muhammad Bin Ismail. Syarah Yaqut An-Nafis. Juz 3. Damaskus: Dar al-Hawi, 1997.
Darmiyati Zuchdi, Ed D, and Wiwiek Afifah. Analisis Konten Etnografi & Grounded Theory, Dan Hermeneutika Dalam Penelitian. Vol. 314. Bumi Aksara, 2021.
Fadli, Muhammad Rijal. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.” Humanika 21, no. 1 (2021): 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075.
Fahmi, Muhammad. “TANTANGAN INTERKONEKSI SAINS DAN AGAMA DI IAIN SUNAN AMPEL.” Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) 1, no. 2 (February 3, 2013): 319–37. https://doi.org/10.15642/JPAI.2013.1.2.319-337.
Firdaus, Firdaus. “Dasar Integrasi Ilmu Dalam Alquran.” Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan 16, no. 1 (September 17, 2019): 23–35. https://doi.org/10.25299/JAIP.2019.VOL16(1).2726.
Firdaus, Moh Fiqih, Mohamad Abdul, Khafid Maulana, and Mustofa Aris. “Paradigma Keilmuan Twin Towers UIN Sunan Ampel Surabaya Perspektif Michel Foucault.” Journal of Islamic Thought and Philosophy 1, no. 1 (June 1, 2022): 122–46. https://doi.org/10.15642/JITP.2022.1.01.124-149.
Firdausi, Fitriana. “KONTEKSTUALISASI AYAT-AYAT ‘IDDAH.” Al-Tadabbur 5, no. 1 (September 22, 2019): 1–26. https://doi.org/10.46339/ALTADABBUR.V5I1.102.
Hadikusuma, Wira. “MENDIALOGKAN SAINS DAN AGAMA DALAM UPAYA RESOLUSI KONFLIK.” Syi’ar 17, no. 1 (2017).
“Hasil Pencarian - KBBI VI Daring.” Accessed December 31, 2023. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/idah.
Hilal, Syamsul, and Sumper Mulia Harahap. “’Iddah in the View of Islam and Feminists.” Al-’Adalah 18, no. 2 (December 23, 2021): 213–32. https://doi.org/10.24042/ADALAH.V18I2.8515.
Huda, M. Syamsul. “Integrasi Agama Dan Sains Melalui Pemaknaan Filosofis Integrated Twin Towers UIN Sunan Ampel Surabaya.” Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam 7, no. 2 (December 1, 2017): 376–408. https://doi.org/10.15642/TEOSOFI.2017.7.2.283-315.
Khitam, Husnul. “Nafkah Dan Iddah: Perspektif Hukum Islam.” Az-Zarqa’: Jurnal Hukum Bisnis Islam 12, no. 2 (December 1, 2020). https://doi.org/10.14421/AZZARQA.V12I2.2187.
Kodir, Faqihuddin Abdul. Qiro’ah Mubadalah Tafsir Progresif Untuk Keadilan Gender Dalam Islam. Yogyakarta: IRCiSoD, 2019.
Malik, Abdul. “SURAT EDARAN MENTERI AGAMA NOMOR P- 005/DJ.III/Hk.00.7/10/2021 TENTANG PERNIKAHAN SUAMI DALAM MASA ‘IDDAH ISTRI PERSPEKTIF MASHLAHAH MURSALAH.” UIN Syarif Hidayatullah, 2023.
Muhadi, Endra. Aspek-Aspek Maqasid As-Syari’ah Dalam Penetapan Alasan-Alasan Perceraian Pada Pp No 9 Tahun 1975 Dan Kompilasi Hukum Islam. Yogyakarta: Stiletto Indie Book, 2019.
Muslih, Mohammad, Heru Wahyudi, and Amir Reza Kusuma. “Integrasi Ilmu Dan Agama Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas Dan Ian G Barbour.” Jurnal Penelitian Medan Agama 13, no. 1 (July 1, 2022): 20–35. https://doi.org/10.58836/JPMA.V13I1.11740.
Muthalib, Abdul. “Perubahan Hukum Dengan Sebab Berubahnya Masa, Tempat Dan Keadaan.” Hikmah 15, no. 1 (2018): 72–85. http://e-jurnal.staisumatera-medan.ac.id/index.php/hikmah/article/view/26.
Nugraha, Muhamad Tisna. “Integrasi Ilmu Dan Agama: Praktik Islamisasi Ilmu Pengetahuan Umum Di Perguruan Tinggi.” Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan 17, no. 1 (April 29, 2020): 29–37. https://doi.org/10.25299/AL-HIKMAH:JAIP.2020.VOL17(1).3927.
Rohani, Imam, Ali imron, and Dian Indriyani. “Konsep Ajaran Islam Tentang Keadilan Gender.” Tarbawi Ngabar: Jurnal of Education 3, no. 1 (June 26, 2022): 99–125. https://doi.org/10.55380/TARBAWI.V3I1.171.
Sartina, and Lilik Andaryuni. “Konsep Syibhul Iddah Bagi Laki-Laki Ditinjau Dari Hukum Islam.” Jurnal Tana Mana 3, no. 2 (December 2022). https://doi.org/https://doi.org/10.33648/jtm.v3i2.333.
Sayis, Muhammad Ali. Tafsīr Al-Āyāt al-Ahkām. Beirut: Dar al-Fikr, 2010.
Sufratman, Sufratman. “INTEGRASI AGAMA DAN SAINS MODERN DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (STUDI ANALISIS PEMIKIRAN M. AMIN ABDULLAH).” Al-Afkar, Journal For Islamic Studies 5, no. 1 (February 11, 2022): 209–28. https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v5i1.211.
Sumarni, Rita, Maryani Maryani, and Novi Ayu Safitri. “Analisis Materi Konsep Syibhul Iddah Pada Laki-Laki Menurut Wahbah Zuhaili.” Attractive : Innovative Education Journal 4, no. 1 (March 30, 2022): 335–49. https://doi.org/10.51278/AJ.V4I1.542.
Sunuwati, Siti Irham Yunus, and Rahmawati. “GENDER EQUALITY IN ISLAMIC FAMILY LAW: SHOULD MEN TAKE IDDAH (WAITING PERIOD AFTER DIVORCE)?” Russian Law Journal 11, no. 3 (2023). https://cyberleninka.ru/article/n/gender-equality-in-islamic-family-law-should-men-take-iddah-waiting-period-after-divorce.
Syaifuddin, H. “INTEGRATED TWIN TOWERS DAN ISLAMISASI ILMU.” Jurnal Pendidikan Agama Islam 01, no. 01 (2013): 1–20.
Syarifuddin, amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat Dan Undang-Undang Perkawina. Jakarta: Kenyan, 2006.
Wahyudi, Muhammad Isna. Fiqh ‘Iddah Klasik Dan Kentemporer. Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2009.
Zuhaili, Wahbah. Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu. Juz 7. Damaskus: Dar Al-Fikr, 1985.
Published
08-03-2024
How to Cite
Ahmad Nur Fauzi, & Achmad Khudori Soleh. (2024). ‘Iddah Laki-Laki Dalam Prespektif Integratif Multidisipliner Twin Towers. Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam, 10(1), 103-118. https://doi.org/10.55210/assyariah.v10i1.1453
Abstract views: 158 , pdf downloads: 67