Relevansi antara norma adat dan syariah dalam perkawinan: Studi kasus di Desa Huraba Siabu Mandailing

  • Raja Ritonga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
  • Ahmad Roisuddin Ritonga Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Keywords: Marriage, customary norms, sharia law, huraba, mandailing

Abstract

In Mandailing society, the marriage process is closely related to a highly complex social interaction, where customary norms and Sharia law often interact simultaneously in its implementation process. In the view of Mandailing society in the village of Huraba Siabu, the implementation of marriage is not merely the execution of the Sharia contract, but also involves adherence to various customary rituals. This study aims to explore the relevance between customary norms and Sharia law in the context of marriage, with a focus on a case study in the village of Huraba Siabu, Mandailing. Through a qualitative approach, data were collected through in-depth interviews and participatory observation, followed by descriptive analysis. The study concludes that customary norms and Sharia law often complement each other and sometimes conflict in the practice of marriage in the village of Huraba Siabu, Mandailing. These findings underscore the importance of understanding the dynamics of interaction between customary norms and Sharia law in the context of marriage in rural communities. Therefore, a shift in societal paradigms regarding the interaction between customary norms and Sharia law occurs alongside changes and developments over time.

References

Ainiyah, Q., & Muslih, I. (2020). Dilema Hukum Keluarga Di Indonesia (Studi Analisis Kasus Perceraian di Indonesia). Jurnal Istiqro, 6(1), 73. https://doi.org/10.30739/istiqro.v6i1.560

Amir Syarifuddin. (2014). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia (Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinani), Cetakan Ke-5. Rineka Cipta.

Amrar Mahfuzh Faza, Dedisyah Putra, R. R. (2021). Perkawinan Semarga Masyarakat Batak Angkola: Implementasi Hifz Al-’Ird dan Hifz Al-Nasl Pada Sanksi Adat. 11.

Amri, M. S., & Tulab, T. (2018). Tauhid: Prinsip Keluarga Dalam Islam (Problem Keluarga Di Barat). In Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam (Vol. 1, Issue 2). https://doi.org/10.30659/jua.v1i2.2444

Dalimunthe, A. M. (2016). Eksistensi perkawinan adat pada masyarakat mandailing di kota medan. Premise Law Jurnal, 13, 1–17.

Darmalaksana Wahyudin. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1–6. https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/32855

Darmawan. (2020). Nafkah Sebagai Konsekuensi Logis Pernikahan. AL-HUKAMA The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 10(02), 219–242.

Dini Suryani, A. T. S. (2022). Sanksi Adat Perkawinan Semarga Masyarakat Batak Angkola Di Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. ZAAKEN, 3(1), 1–22.

Hamid, A., Ritonga, R., & Nasution, K. B. (2022). Penguatan Pemahaman Terhadap Dampak Pernikahan Dini. MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 44. https://doi.org/10.32529/tano.v5i1.1543

Hanaya, H., & Mulyadi. (2022). Prosesi pra pernikahan dalam adat mandailing persfektif hukum islam (Studi Kasus Kabupaten Padang Lawas). Jurnal Kajian Hukum Keluarga Islam (Al Akhwal Al Syakhsiyah), 4(1), 15–32.

Hilda, L. (2016). Revitalisasi Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Masyarakat Muslim Mandailing Dalam Menjaga Harmonisasi Lingkungan Hidup. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 40(1), 175–192. https://doi.org/10.30821/miqot.v40i1.218

Ibrahim, B. and F. A. and others. (2023). Tata Cara Perkawinan Suku Mandailing di Kecamatan Mandau Pada Era Globalisasi. JISHUM: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(4), 943–956. https://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/199%0Ahttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/download/199/161

Khiyaroh. (2020). Alasan dan Tujuan Lahirnya Undang-Undang Nomor 1 TAHUN 1974 Tentang Perkawinan. Al-Qadha, 7(1). https://doi.org/10.32505/qadha.v7i1.1817

Khoirunnisa, A., Sembiring, R., & Aprilyana, I. (2018). Perkawinan Semarga dalam Hukum Adat Mandailing (Studi di Desa Manegen Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan. USU Law Journal, 6(1), 159–167.

Miftakhurrozaq, A. (2022). Syibhul ‘Iddah bagi Laki-Laki dalam Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Indonesia Perspektif Maqosid Syariah. Eprints. Walisongo. Ac. Id, Nd Https://Eprints …, 58. https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19333/

Musyafah, A. A. (2020). Perkawinan Dalam Perspektif Filosofis Hukum Islam. Crepido, 2(2), 111–122. https://doi.org/10.14710/crepido.2.2.111-122

Nasution, K., & Nasution, S. (2017). Peraturan dan Program Membangun Ketahanan Keluarga: Kajian Sejarah Hukum. In Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum (Vol. 51, Issue 1). repository.uin-suska.ac.id. https://asy-syirah.uin-suka.com/index.php/AS/article/view/51101

Novitasari, C. N., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). Analisis hukum islam terhadap faktor putusnya tali perkawinan. Samarah, 3(2). https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.4441

Nuryati, A. R. dan. (2022). Pemberian Nafkah Suami Kepada Istri yang Berpenghasilan Perspektif Sosiologi Hukum Islam. Qiyas, 7(1), 1–11.

Pulungan, R., & Falahi, A. (2020). Tata Cara Penyelenggaraan Pesta Horja Masyarakat Mandailing. Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Budaya, 7(1), 1–16.

Riadi, H. (2021). Sistem Hukum Keluarga Islam Di Indonesia. In Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah (Vol. 2, Issue 1, pp. 77–90). Arjasa Pratama. https://doi.org/10.52431/minhaj.v2i1.370

Ritonga, R., & Dongoran, I. (2024). Relevansi Hukum Islam terhadap Pernikahan Adat Masyarakat Mandailing di Desa Tanjung Julu The Relevance of Islamic Law to Customary Marriage of the Mandailing Community in Tanjung Julu Village Pendahuluan Secara umum , pernikahan dapat diartikan sebagai s. Shautuna:Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab, 05(1), 198–212. https://doi.org/10.24252/shautuna.v5i1.44256

Rusfi, M. (2016). Makna Perkwinan Dalam Perspektif Tasawuf. Asas, 8(2), 56406. https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/asas/article/view/1248

Shodikin, A. (2015). Pandangan Hukum Islam dan Hukum Nasional tentang Batas Usia Perkawinan. Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam, 9(1), 114–124. https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/mahkamah/article/view/423

Sholehudin, M. (2019). Legislasi Pendewasaan Usia Perkawinan Alternatif Perpsektif Hukum Adat dalam Pembangunan Hukum Nasional. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 14(1), 1–14. https://doi.org/10.33059/jhsk.v14i1.1081

Sumper Mulia Harahap, Raja Ritonga, S. R. (2022). Analisis Hukum Islam Terkait Akad Tabarru’ Pada Tradisi Marpege-Pege Di Desa Torbanua Raja Mandailing Natal. Yurisprudentia: Jurnal Hukum Ekonomi, 8(2), 238–255. http://www.nber.org/papers/w16019

Undang-Undang R.I Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. (2012). Citra Umbara.

Wahyu Wibisana. (2016). Pernikahan dalam Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam - Ta’lim, 14(2), 185–193.

Published
30-06-2024
How to Cite
Ritonga, R., & Roisuddin Ritonga, A. (2024). Relevansi antara norma adat dan syariah dalam perkawinan: Studi kasus di Desa Huraba Siabu Mandailing. Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam, 10(2), 33-41. https://doi.org/10.55210/assyariah.v10i2.1650
Abstract views: 42 , PDF downloads: 37