Sistem Waris Masyarakat Muslim Batak Angkola Dalam Tinjauan Alqur’an
(Studi Komparasi Surah An-Nisa Ayat 11, 12 dan 176 )
Abstract
Abstract
Batak Angkola is one of Batak ethnic who lived at south of Tapanuli in North Sumatera. The societies usually called as Angkola’s people. Up to now, they still hold the local principle tradition. Start from marriage, inheritance moreover about death. All of them have the local tradition to present by society. Then, this research describes about the inheritance system of Muslim Batak Angkola’s society. This research uses the qualitative descriptive method by approaching normative juridical, all of the data which found in the field, describes naturally, and expresses, then considers with surah an-nisa ayat 11, 12 and 176, as four the finding in this research shows that the Batak’s Muslim society follow the patrilineal relationship system, it is the generation line is taken from man. Then, in dividing inheritance, men have dominated from women. So, the men expert of inheritance authorizes most of the inheritance than women. While the women only get the gift from the men. Furthermore, the men expert of inheritance often postponed to divide the inheritance if one of their parents was still alive. While, Alqur’an as the first escort of Islamic inheritance presents in giving the portion of each expert of inheritance. The inhetances is appropriate with Allah’s firmness; it is the determinate is not based on the age, young or old. Furthermore, by explicit law of inheritance settles that in every death must do dividing of the inheritance for the expert of inheritance.
Keywords : Tradition Inheritance System, Batak Angkola’s Muslim
Abstrak
Batak Angkola adalah salah satu sub suku Batak yang mendiami daerah Tapanuli bagian selatan Sumatera Utara. Masyarakatnya disebut dengan istilah orang Angkola. Mereka sampai saat ini masih selalu memegang prinsip adat setempat, mulai dari masalah pernikahan, kewarisan bahkan terkait kematianpun ada aturan adat yang diselenggarakan oleh masyarakat. Jadi, penelitian ini mendeskripsikan tentang sistem waris masyarakat muslim Batak Angkola. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan yuridis normatif, semua data-data yang ditemukan dilapangan diuraikan secara alami dan diungkapkan apa adanya kemudian dikomparasikan dengan surah an-nisa ayat 11, 12 dan 176. Adapun temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat muslim Batak Angkola menganut sistem kekerabatan patrilineal, yaitu garis keturunan diambil dari pihak laki-laki. Kemudian pada tataran pembagian harta warisan, pihak laki-laki mempunyai peranan yang lebih dominan ketimbang pihak perempuan. Jadi, ahli waris laki-laki menguasai hampir seluruh harta warisan, sementara ahli waris perempuan hanya mendapatkan bagian berupa pemberian dari kelompok ahli waris laki-laki. Selanjutnya, para ahli waris sering menunda untuk melakukan pembagian warisan jika salah satu dari kedua orang tua masih hidup. Sementara itu Alqur’an sebagai panduan utama hukum waris islam hadir dengan memberikan porsi bagian kepada masing-masing ahli waris sesuai dengan ketetapan dari Allah Swt, yaitu dengan ketentuan ukuran bagian yang tidak berdasarkan kecil dan besarnya usia. Kemudian secara tegas hukum waris islam menetapkan bahwa setiap ada kematian maka harus dilakukan penentuan bagian masing-masing ahli waris.
Kata Kunci: Sistem Waris Adat, Batak Angkola Muslim
References
’Ajuz, Ahmad Muhyiddin Al. Al Mirats Al ’Adil Fi Al Islam Baina Al Mawarits Al Qadimah Wa Al Haditsah. Beirut: Muassasah Al Ma’arif, 1986.
Abdullah, Muhammad Qadaruddin, ed. Riset Budaya Mempertahankan Tradisi Di Tengah Krisis Moralitas. Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020.
Abi Nasr Muhammad bin Abdullah Imam. ‘I’Lam Nubala Bi Ahkam Miratsin Nisa. San’a: Mutakhossis, 2004.
Agus Wantaka, Abdul Rosyid, Eka Sakti Habibullah. “PEMBAGIAN WARISAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT JAWA (Studi Komparasi).” In ProsA AS : Prosiding Al Hidayah Ahwal Asy-Syakhshiyah, 01:13–33, 2019.
Al-Qazwini, Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i. Sunan Ibnu Majah. Kairo: Dar El Hadith, 1998.
Anshori, Abdul Ghofur. Hukum Kewarisan Islam Di Indonesia Eksistensi Dan Adaptabilitas. Yogyakarta: Ekonosia, 2005.
Apriyani, Rini. “Keberadaan Sanksi Adat Dalam Penerapan Hukum Pidana Adat.” Jurnal Hukum PRIORIS 6, no. 3 (2018): 227–46.
BACHTIAR, MARYATI. “HUKUM WARIS ISLAM DIPANDANG DARI PERSPEKTIF HUKUM BERKEADILAN GENDER.” JURNAL ILMU HUKUM 3, no. 1 (n.d.).
Hadi, A. Chairul. “Sistem Kewarisan Islam Dan Pemerataan Distribusi Kekayaan.” Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam 15, no. 2 (2016): 295–312. https://doi.org/10.15408/kordinat.v15i2.6335.
Hadikusuma, Hilman. Hukum Waris Adat. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003.
Harahap, Desniati. “Implikasi Sistem Kekerabatan Dalihan Na Tolu.” Riset XII, no. 1 (2016): 121–34.
Indonesia, Kementerian Agama Republik. Al- Qur’ân Al- Karîm Dan Terjemahannya. Surabaya: Halim, 2014.
Ja’far, H. A. Khumaidi. “PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM KAJIAN INTERDISIPLINER,” 2010.
Khalifah, Muhammad Taha Abu Al ’Ala. Ahkam Al Mawarits Dirasah Tathbiqiyah. Kairo: Dar Al Salam, 2005.
Ma’u, Dahlia Haliah. “Eksistensi Hukum Islam Di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah 15, no. 1 (2017): 14–30.
Muhammad, Bushar. Asas-Asas Hukum Adat Suatu Pengantar. Jakarta: Pradnya Paramita, 2006.
Naskur. “ASAS-ASAS HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM (Studi Analisis Pendekatan Al-Qur’an Dan Al-Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam) Naskur,” 2005.
Nasution, Adela. “Plurasime Hukum Waris Di Indonesia.” Al-Qadha 5, no. 1 (2018): 20–30.
Qonun, Lajnah Qism Al Fiqh Fak. Syariah wal. Fiqh Al Mawarits. Kairo: Universitas Al Azhar, 2010.
Rasyid, Aguswan, Mahyudin Ritonga, Ahmad Lahmi, Talqis Nurdianto, Raja Ritonga, and Supardi Ritonga. “What AL-Quran Say About ’Aql.” European Journal of Molecular and Clinical Medicine 7, no. 11 (2020): 228–34.
Ritonga, Raja. “Catatan Lapangan.” Hutapadang, 2021.
———. “Observasi Lapangan,” n.d.
———. “Sistem Kewarisan Adat Masyarakat Muslim Suku Tengger Perspektif Hukum Islam.” El Ahli: Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. 1 (2020): 1–19.
———. “Sistem Kwarisan Adat Masyarakat Muslim Suku Tengger Dalam Persfektif Hukum Islam.” Universitas Islam Malang, 2015.
———. “Wawancara Dengan Bapak G. Siregar.” Hutapadang, n.d.
———. “Wawancara Dengan Bapak P. Siregar.” Padangsidimpuan, n.d.
———. “Wawancara Dengan Keluarga Bapak T. Harahap.” Hutapadang, n.d.
———. “Wawancara Dengan Keluarga H.M Harahap.” Hutapadang, n.d.
Sakirman. “Konvergensi Pembagian Harta Waris Dalam Hukum Islam.” Al-’Adalah XIII, no. 2 (2016): 155–64.
Salim, Munir. “Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal Untuk Memperkuat Eksistensi Adat Ke Depan.” Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan 5, no. 2 (2016): 244–55. https://doi.org/10.24252/ad.v5i2.4845.
Sumanto, Dedi. “Hukum Adat Di Indonesia Perspektif Sosiologi Dan Antropologi Hukum Islam.” JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah) 17, no. 2 (2018): 181. https://doi.org/10.31958/juris.v17i2.1163.
Suparji, Suparji. “Eksistensi Hukum Islam Dan Kearifan Lokal.” JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA 5, no. 1 (2019): 21.
Supriyadi. “Pilihan Hukum Kewarisan Dalam Masyarakat Pluralistik (Studi Komparasi Hukum Islam Dan Hukum Perdata).” Al-´Adalah 12, no. 3 (2015): 553–68.
SURYATI. “Keadilan Dalam Hukum Waris Islam” 34, no. 1 (2000): 1–14.
Syarifuddin, Amir. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Prenada Media, 2004.
Tongat, Said Noor Prasetyo, Nu’man Aunuh, Yaris Adhial Fajrin. “Hukum Yang Hidup Dalam Masyarakat Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Nasional.” Jurnal Konstitusi 17, no. 1 (2020): 157. https://doi.org/10.31078/jk1717.
Wahid, Muhammad Muhibin & Abdul. Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan Hukum Positif Di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.
Wahyuni, Afidah. “Sistem Waris Dalam Perspektif Islam Dan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.” SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I 5, no. 2 (2018): 147–60. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v5i2.9412.
Washil, Naser Farid Muhammad. Fiqhu Al Mawarits Wa Al Wasiyah. Kairo: Dar Al Salam, 1995.
Copyright (c) 2021 Raja Ritonga, Martua Nasution
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.